Advertisement
,

Di Kelurahan Balaraja masih ada Rumah tidak layak huni, dimana para intansi pemerintahan setempat

Senin, 28 November 2022, November 28, 2022 WIT Last Updated 2022-11-29T04:14:43Z
 
TANGERANG, GEMABANTEN.COM - Kondisi rumah bapak (By) inisial warga kp.kosambi RT 01/03, kelurahan balaraja kecamatan balaraja Kabupaten tangerang sangat memprihatinkan. Rumah tersebut sudah tidak layak huni, karena dindingnya hanya papan potongan GRC  separuhnya papan itu sudah lapuk dimakan rayap, bahkan sebagian sudah jebol.November  29/11/2022

Termasuk kayu atap penyangga asbes sewaktu-waktu bisa ambruk karena dimakan usia. Sebagian asbes nya juga telah pecah, sehingga jika musim hujan rumah yang ditinggali oleh (By) inisial bersama istrinya (Sy) inisial dan keluarga tersebut akan kebocoran dan ambruk oleh derasnya air hujan. begitu pula kamar mandi yang begitu ironis  sudah roboh dengan penutup  bekas spanduk spanduk yang sudah tidak terpakai .

Bpk (BY)  yang pekerjaannya hanya serabutan "Buat makan dan kebutuhan anak dan istri aja masih jauh dari kata Cukup , apalagi buat bangun rumah " keluhnya.

Ironisnya, pemerintah setempat terkesan tutup mata dengan kondisi rumah keluarga miskin dengan lantai dari tanah tersebut. Padahal ada beberapa program pemerintah mulai dari pusat, provinsi serta daerah sendiri yakni program bedah rumah tidak layak huni.

masyarakat yang melihat , mengatakan ia sangat prihatin dengan tempat tinggal keluarga bpk BY / ibu SY tersebut, bahkan menurutnya dapat mengancam keselamatan nyawa orang yang berada di dalam rumah itu. Karena sewaktu-waktu bisa roboh atau ambruk, apalagi saat ini musim gempa , hujan, disertai angin kencang.

Seharusnya aparat Kampung dan Desa Balaraja serta Pemkab tangerang  lebih serius memperhatikan kondisi rakyat nya yang dihidup di bawah garis kemiskinan. Paling tidak memberikan bantuan program rumah tidak layak huni, agar mereka bisa tinggal lebih layak,”
Ujarnya

Ia berharap semua komponen pemerintah lebih peka dengan mengunakan hati nurani memperhatikan kehidupan masyarakat yang ada di bawah. Karena kenyataannya masih banyak rakyat yang hidupnya pas-pasan, sementara pejabatnya bergelimang kemewahan.

Ketimpangan dan kesenjangan sosial sangat tinggi antara yang kaya dan miskin. Ini terjadi karena para pejabatnya tidak mempunyai kepekaan sosial dan kepedulian terhadap rakyat yang tidak mampu.

(MCB/red)