Jawa barat, //Gemabanten.com - Proyek drainase kali Gondang dan pembangunan rumah pompa, menurut narasumber warga Rw 06, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, "diduga gagal, proyek rumah pompa bukan untuk menyelesaikan terjadinya banjir, hanya untuk mengurangi banjir tapi kenyataannya tidak
Dua orang narasumber yang ditemuin awak media Gema Banten salah satu mantan RT dan pensiunan pegawai negeri sipil, yang tidak ingin ditulis namanya, ditemuin awak media yang tidak jauh dari lokasi rumah pompa, proyek itu hanya buang-buang anggaran saja.
Terkait kerap terjadinya banjir diakitbatkan penyempitan kali dibelakang yayasan, dulunya kali ini ada dua sekarang menjadi satu, "itu juga semakin dipersempit akhirnya banjir pun tidak teratasi, walupun dipasang pompa tidak akan teratasi, buktinya semenjak adanya rumah pompa, rumah saya jadi kebanjiran dulu tidak ungkap pengsiunan PNS kepada awak media.
Pelaksana proyek rumah pompa komplek Marinir, CV RAJA BANGUN PRADANA, total anggaran yang digunakan 816,975,647,23 juta rupiah, APBD kota Depok tahun anggarab 2023, ketua RW 06 dan Ketua RT sepakat tidak mau tandatangan berita acara progres pekerjaan yang tidak sesuai permintaan, karena ada 9 item lebih yang tidak sesuai.
Pada hari ini Kamis 27 Juni 2024, pihak kontraktor dan pihak PUPR datang kelokasi untuk melakukan uji kelayakan mesin pompa dan selanjutnya akan serah terima kunci, namun ketua RW dan ketua RT sepakat tidak mau tanda tangan berita acara serah terima proyek, yang kami terima nanti di dinas hanya kunci bukan keseluruhan, karena progres pekerjaan tidak sesuai dan kami tidak mau jadi sasaran warga masyrakat.
Menurut ketua RW 06 H. Sugeng bahwa proyek tersebut tidak sesuai dengan permintaan, adanya 9 item lebih yang dianggap tidak sesuai, kita tidak mau tanda tangan karena dana untuk pembangunan dari hasil pajak rakyat kami sepakat tidak menerima maka kami tidak mau tanda tangan
Di kesempatan tersebut ketua RW 06 H. Sugeng, didepan kontraktor dan perwakilan dari Dinas PUPR, akibat proyek rumah pompa, ada tudingan dari warga, ada yang mengatakan RW tidak bisa kerja, adapula yang mengatakan RW dapat uang dari kontraktor tandas ketua RW 06 H. Sugeng didepan perwakilan PUPR dan wartawan, padahal, saya sudah bekerja keras agar persoalan banjir bisa teratasi, sampai saya ribut dengan wartawan.
Setelah rumah pompa dibangun sampai selesai masa kerjanya, sudah beberapakali terjadi banjir, "sehingga kerugian warga diperkirakan sudah mencapai 300 juta rupiah ungkap ketua RW 06 H. Sugeng dan warga masyarakat setempat, "dugaan sementara proyek drainase kali Gondang dan rumah pompa adalah proyek gagal.
TH / GemaBanten