Kabupaten Tangerang, //Gemabanten.com - kembali mencatatkan prestasi dalam sektor perikanan dengan inovasi terbarunya, SIPINTOR (Sistem Pembenihan Ikan Nila Menggunakan Inkubator). Inovasi ini merupakan upaya strategis dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perikanan Budidaya Air Tawar dan Air Payau untuk meningkatkan produksi benih ikan nila, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat akan benih ikan yang berkualitas.
Latar belakang dari inovasi SIPINTOR ini berakar pada tantangan yang dihadapi UPTD dalam memaksimalkan potensi produksi benih ikan nila. Sebelumnya, produksi benih sering kali terhambat oleh kurangnya teknologi dan peralatan yang memadai, serta sistem budidaya yang belum optimal. Salah satu perilaku alami ikan nila yang menjadi kendala adalah proses "mouth breeding", di mana induk betina mengulum telur-telur yang telah dibuahi dalam mulutnya hingga menetas. Larva ikan nila yang baru menetas sangat rentan terhadap predator di kolam, sehingga seringkali jumlah produksi benih menjadi sedikit.
Melihat tantangan tersebut, UPTD Perikanan Budidaya Air Tawar dan Air Payau kemudian menerapkan teknologi SIPINTOR yang dirancang untuk meniru proses penetasan alami dalam mulut induk betina, namun dilakukan di dalam inkubator. Sistem ini memungkinkan telur ikan nila menetas dalam kondisi yang lebih terkontrol dan aman dari predator, sehingga meningkatkan jumlah larva yang dapat bertahan hidup hingga tahap benih.
Keberhasilan penerapan SIPINTOR terbukti dari peningkatan signifikan dalam produksi benih ikan nila di Kabupaten Tangerang. Pada tahun 2022, sebelum SIPINTOR diterapkan, jumlah produksi benih ikan nila tercatat sebesar 16.000 ekor. Namun, setelah SIPINTOR diimplementasikan pada tahun 2023, produksi melonjak drastis menjadi 63.850 ekor. Peningkatan ini menunjukkan efektivitas sistem inkubator dalam pembenihan ikan nila, sekaligus memperlihatkan potensi besar dari inovasi ini untuk dikembangkan lebih lanjut.
Inovasi SIPINTOR tidak hanya memberikan dampak positif bagi UPTD Perikanan Budidaya Air Tawar dan Air Payau, tetapi juga bagi masyarakat Kabupaten Tangerang secara keseluruhan. Dengan meningkatnya produksi benih, kebutuhan masyarakat akan benih ikan nila berkualitas dapat terpenuhi dengan lebih baik. Selain itu, penerapan SIPINTOR juga membuka peluang bagi para petani ikan untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui budidaya ikan nila yang lebih efisien dan produktif.
Lebih dari itu, SIPINTOR memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan oleh masyarakat dalam kegiatan budidaya mereka. Teknologi inkubator yang digunakan dalam sistem ini dirancang agar mudah diterapkan, sehingga tidak hanya dapat digunakan di lingkungan UPTD, tetapi juga dapat diadopsi oleh para petani ikan secara luas. Dengan demikian, inovasi ini diharapkan dapat mendorong perkembangan sektor perikanan di Kabupaten Tangerang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada usaha budidaya ikan.
Dalam konteks yang lebih luas, SIPINTOR juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, khususnya di bidang perikanan. Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang melalui UPTD Perikanan Budidaya Air Tawar dan Air Payau, terus berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik, dengan memanfaatkan teknologi yang relevan dan inovatif. Inisiatif seperti SIPINTOR membuktikan bahwa inovasi lokal dapat memberikan dampak besar bagi perekonomian daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, inovasi SIPINTOR merupakan langkah maju yang signifikan bagi Kabupaten Tangerang dalam upaya meningkatkan produksi benih ikan nila. Keberhasilan sistem ini tidak hanya menjawab tantangan yang dihadapi oleh UPTD Perikanan, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan sektor perikanan di daerah ini. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, SIPINTOR diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Kabupaten Tangerang di masa mendatang.
Red.
