Tangerang, //Gemabanten.com - Kesehatan gigi anak-anak merupakan salah satu aspek penting yang harus mendapatkan perhatian sejak dini. Namun, kenyataannya banyak anak usia dini, khususnya yang berada di PAUD dan TK, rentan terhadap masalah gigi seperti karies. Karies atau gigi berlubang bisa berdampak serius pada kesehatan umum anak, terutama karena dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dalam upaya mencegah dan menangani masalah ini, Kabupaten Tangerang melalui UPTD Puskesmas Jalan Emas menginisiasi sebuah inovasi pelayanan publik bernama Kelas Parenting Kelenting Podka.
Kelas Parenting Kelenting Podka hadir sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak untuk meningkatkan peran aktif orang tua dalam menjaga kesehatan gigi anak. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), karies gigi diderita oleh 60-90% anak sekolah secara global, terutama di negara berkembang. Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan angka prevalensi karies gigi pada anak usia 3-4 tahun mencapai 81,5%, dan kelompok usia 5-9 tahun sebesar 92,6%. Di wilayah kerja Puskesmas Jalan Emas sendiri, angka karies pada anak usia TK mencapai 60,4% pada tahun 2023.
Tingginya angka karies ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya pengetahuan dan keterlibatan orang tua dalam memantau dan menjaga kesehatan gigi anak-anak mereka. Kelas Parenting Kelenting Podka dirancang untuk mengatasi tantangan ini dengan memberikan edukasi kepada orang tua murid PAUD dan TK tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi anak-anak mereka. Program ini bertujuan membekali orang tua dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam merawat gigi anak, termasuk cara menyikat gigi yang benar serta memahami periode tumbuhnya gigi permanen yang sangat penting untuk mencegah karies.
Program ini tidak hanya mengandalkan penyuluhan di kelas, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan edukasi. Orang tua yang mengikuti kelas ini akan dimasukkan ke dalam grup WhatsApp, di mana mereka bisa terus mendapatkan informasi, berdiskusi, dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan terkait. Melalui pendekatan ini, diharapkan pengetahuan yang didapat tidak hanya bersifat sementara, tetapi dapat diakses kapan saja, sehingga orang tua lebih terlibat dalam menjaga kesehatan gigi anak mereka di rumah.
Hasil dari penerapan inovasi ini cukup signifikan. Rata-rata pengetahuan orang tua mengenai kesehatan gigi dan mulut anak meningkat dari 6,77 menjadi 8,67 setelah mengikuti kelas parenting. Selain itu, perilaku menjaga kesehatan gigi pada anak juga menunjukkan perubahan yang positif, yang diukur melalui monitoring rutin menggunakan habit tracker. Ini menunjukkan bahwa kelas parenting berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan keterlibatan orang tua dan menciptakan perilaku menjaga kesehatan gigi yang baik pada anak-anak.
Kelas Parenting Kelenting Podka juga memberikan dampak yang luas bagi pelayanan kesehatan di Kabupaten Tangerang. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keterlibatan orang tua, diharapkan angka karies pada gigi permanen anak yang akan tumbuh dapat diminimalisir. Selain itu, inovasi ini juga membantu memperkuat Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGS) yang selama ini telah dilakukan di sekolah-sekolah.
Sebagai inovasi pelayanan publik, Kelas Parenting Kelenting Podka menjadi contoh konkret bagaimana program edukasi yang tepat sasaran dapat membawa perubahan positif dalam kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak. Dengan melibatkan orang tua secara langsung dan memanfaatkan teknologi, program ini mampu memberikan dampak yang berkelanjutan dan menciptakan generasi yang lebih sehat. Kabupaten Tangerang, melalui Puskesmas Jalan Emas, telah membuktikan bahwa upaya kesehatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak dapat menciptakan solusi yang efektif untuk masalah kesehatan masyarakat.
Red.