TANGERANG,//Gemabanten.com - Selain meningkatkan keimanan, berpuasa juga memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan. Supaya kedua tujuan itu tercapai, perlu pengaturan pola makan secara khusus.
Ahli gizi dari RSUD Tigaraksa, Rismaniar S.Gz, menuturkan, puasa tidak bertentangan dengan kesehatan. Bahkan puasa diperlukan untuk kesehatan tubuh. Namun, salah pola makan saat berpuasa bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit. Misalnya asam lambung, radang tenggorokan hingga gula darah naik. Agar puasa tetap sehat, perhatikan asupan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa.
"Untuk menu pembuka dapat berupa air putih, kurma, atau buah. Tidak disarankan berbuka puasa dengan porsi makanan yang terlalu banyak karena sistem pencernaan harus beradaptasi lagi setelah berjam-jam diistirahatkan (lambung kosong). Hindari juga makanan yang terlalu berlemak/manis dan dalam jumlah yang banyak,” ungkapnya, Senin, (3/3/2025).
"Setelah shalat tarawih barulah makan lengkap sesuai Isi Piringku dengan perbandingan 50% (2/3 karbohidrat dan 1/3 protein) dan 50% (2/3 sayur dan 1/3 buah). Selain makanan yang disarankan untuk dikonsumsi, ada pula makanan yang harus di hindari saat berpuasa, untuk hal ini setiap orang berbeda-beda tergantung dari personal dietnya," kata Rismaniar S.Gz.
Menurutnya, masing-masing orang akan berbeda apa yang harus di hindari seperti pasien dengan diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi. Sebaiknya untuk cemilan pun pilih cemilan yang sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau yoghurt rendah lemak. Hindari cemilan yang tinggi lemak seperti gorengan dan mengandung tinggi gula.
“Pada saat sahur disarankan makan lengkap sesuai Isi Piringku dan jangan lupa minum air putih yang cukup yaitu 2 gelas saat sahur. Sedangkan enam gelas lagi bisa dicukupi saat berbuka puasa, setelah shalat magrib, setelah shalat isya, setelah shalat tarawih, setelah makan malam, dan sebelum tidur,” ucapnya.
Untuk penderita asam lambung diusahakan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang membuat asam lambungnya naik, biasanya makanan yang pedas, berminyak dan terlalu asam yang sering memicu asam lambung dan menghambat puasa.
Pola makan saat puasa perlu disesuaikan dengan perubahan frekuensi makan. Jumlah makanan saat puasa disesuaikan dengan kondisi diri. Komposisi makanan harus seimbang, cairan harus tercukupi, dan pemilihan jenis dan suhu minuman juga harus sesuai sehingga kita dapat menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.
Selamat menjalankan Ibadah Puasa di bulan Ramadhan 1446 Hijirah, semoga puasa tahun ini tidak menghambat aktivitas sehari-hari, serta tetap perhatikan asupan gizi.
Red.