Advertisement
,

Ormas Badak Banten Korwil Enam Bersama Awak Media Soroti Pekerjaan Jalan Desa Sukanagara Gunung Kencana.

Minggu, 05 Mei 2024, Mei 05, 2024 WIT Last Updated 2024-05-05T12:08:15Z

 


Lebak, //Gemabanten.com– Ormas Badak Banten yang turun langsung ke lokasi pembangunan jalan  menyoroti Proyek Pembangunan JUT (Lapen) di Desa Sukanegara Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak-Banten.


 pasalnya pekerjaan projek  JUT tersebut  diduga tidak sesuai spesifikasi dan asal jadi,yang padahal anggaran biaya nya lumayan cukup besar dan seharusnya hasil pekerjaan nya itu maximal agar bisa digunakan awet dan lama- Minggu (5/04/24).


Dengan waktu yang beberapa Minggu ini pembangunan JUT (Lapen), yang sudah selesai pengerjaan nya terletak  di Desa Sukanegara, menjadi perbincangan dan sorotan awak media dan disikapi langsung oleh tim investigasi ormas badak Banten Korwil enam(6) Cikulur , Cileles,gn kencana, banjrsari,M Azis Surna menyampaikan terhadap  awak media bahwa, Proyek pembangunan JUT (Lapen) di Desa Sukanegara telah selesai dikerjakan diketahui proyek tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) APBDes di tahun anggaran 2024 untuk pembangunan fisik jalan, yaitu pembangunan JUT,( jalan usaha  tani)  jenis lapen Pengerjaan  sampai titik terakhir di Kampung Karamat, dengan volume 450 M x L 2,50 M. Dengan nilai pagu anggaran Rp 190 000 000 (seratus sembilan puluh juta rupiah),ini sangat fantastis dan seharusnya pekerjaan nya bagus tidak asjad(asal jadi),Ucap Azis.



“Setelah Kami amati dan kroscek langsung  ke lokasi proyek pembangunan jalan Lapen di Desa Sukanegara ini tidak sesuai spek, dan asal jadi, kenapa saya menyatakan seperti itu karena tampak  terlihat jelas hasil pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, sehingga temuan kami ini( tim investigasi BB) sangat layak dijadikan bahan untuk ditindaklanjuti,”Kita akan kawal proses hukum nya Biar segera dilakukan penyidikan oleh petugas APH,( Aparat penegak Hukum )Tandasnya



"Ditempat yang sama,sekertaris badak Banten Wilayah korwil -6,(Muh Syam A,S)mengatakan,wah..ini kan sudah selesai dikerjakan dan seperti nya terlihat jelas  baru saja selesai dikerjakan, tapi hasil nya kok seperti ini ya??,tipis acak- acakan dan tampak pecah- pecah,ini  bisa-bisa tidak bertahan lama dipakai kalau hasilnya seperti ini,Tampak jelas jalan ini berantakan dan rentan cepat Ancur, Terbangnya.



"lanjut Muh Syam A S,mengatakan, “Semestinya  fisik pembuatan jalan lapen, memakai hampar batu pengerasan  3/5 giling, terus hampar batu 2/3 giling/casting, terakhir batu 1/2, giling/casting terakhir tutup batu abu/pasir, semestinya pekerjaannya begitu tiga kali casting dan pasti hasilnya maximal,kalau asal jadi begini bagaimana warga bisa bertahan lama merasakan jalan ini.


Kuat dugaan secara teknis pekerjaan tersebut tidak maksimal, sebab bila mengacu kepada spesifikasi dan teknis (spandek) pembangunan berstandar SNI, jalan Lapen harus memiliki ketebalan 5 sampai 6 cm dari onderlagh.


Sedangkan fakta di lokasi, batu dasar atau batu onderlagh memang telah ada dibangun terlebih dahulu, di sini kuat dugaan mark up material batu, dan diperkirakan hanya memiliki ketebalan 5,sampai 7 CM, ini jelas luar standar pekerjaan,Tegasnya 


Kemudian, penyiraman aspal (coating) yang semestinya tiga kali tingkatan, secara analisa saya di lapangan hasil penyiraman aspal yang tidak mengacu dalam aturan spesifikasi dan penyiraman yang tidak maksimal sehingga tidak akan bertahan lama.



“Jadi secara kasat mata, pekerjaan pembangunan Lapen tersebut diduga ada pengurangan volume material yang meliputi pengurangan batu split dari (5/7, 3/5 dan 1/2) yang saya cermati secara ukuran bahan material dan pengurangan jumlah aspal serta ketebalannya,” Tutup Muh Syam A,S.


Ketika kami selesai kroscek di lokasi,phto hasil bangunan jalan ini langsung kami kirim ke kades nya  guna( konfirmasi )mempertanyakan dan untuk minta keterangan lebih lanjut,namun pesan WA kami hingga saat ini Tidak dibuka atau dijawabnya.


( Tabloid Tipikor/ Muh Syam A S).  menyoroti Proyek Pembangunan JUT (Lapen) di Desa Sukanegara Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak-Banten.


 pasalnya pekerjaan projek  JUT tersebut  diduga tidak sesuai spesifikasi dan asal jadi,yang padahal anggaran biaya nya lumayan cukup besar dan seharusnya hasil pekerjaan nya itu maximal agar bisa digunakan awet dan lama- Minggu (5/04/24).


Dengan waktu yang beberapa Minggu ini pembangunan JUT (Lapen), yang sudah selesai pengerjaan nya terletak  di Desa Sukanegara, menjadi perbincangan dan sorotan awak media dan disikapi langsung oleh tim investigasi ormas badak Banten Korwil enam(6) Cikulur , Cileles,gn kencana, banjrsari,M Azis Surna menyampaikan terhadap  awak media bahwa, Proyek pembangunan JUT (Lapen) di Desa Sukanegara telah selesai dikerjakan diketahui proyek tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) APBDes di tahun anggaran 2024 untuk pembangunan fisik jalan, yaitu pembangunan JUT,( jalan usaha  tani)  jenis lapen Pengerjaan  sampai titik terakhir di Kampung Keramat, dengan volume 450 M x L 2,50 M. Dengan nilai pagu anggaran Rp 190 000 000 (seratus sembilan puluh juta rupiah),ini sangat fantastis dan seharusnya pekerjaan nya bagus tidak asjad(asal jadi),Ucap Azis.


“Setelah Kami amati dan kroscek langsung  ke lokasi proyek pembangunan jalan Lapen di Desa Sukanegara ini tidak sesuai spek, dan asal jadi, kenapa saya menyatakan seperti itu karena tampak  terlihat jelas hasil pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, sehingga temuan kami ini( tim investigasi BB) sangat layak dijadikan bahan untuk ditindaklanjuti,”Kita akan kawal proses hukum nya Biar segera dilakukan penyidikan oleh petugas APH,( Aparat penegak Hukum )Tandasnya



"Ditempat yang sama,sekertaris badak Banten Wilayah korwil -6,(Muh Syam A,S)mengatakan,wah..ini kan sudah selesai dikerjakan dan seperti nya terlihat jelas  baru saja selesai dikerjakan, tapi hasil nya kok seperti ini ya??,tipis acak- acakan dan tampak pecah- pecah,ini  bisa-bisa tidak bertahan lama dipakai kalau hasilnya seperti ini,Tampak jelas jalan ini berantakan dan rentan cepat Ancur, Terbangnya.



"lanjut Muh Syam A S,mengatakan, “Semestinya  fisik pembuatan jalan lapen, memakai hampar batu pengerasan  3/5 giling, terus hampar batu 2/3 giling/casting, terakhir batu 1/2, giling/casting terakhir tutup batu abu/pasir, semestinya pekerjaannya begitu tiga kali casting dan pasti hasilnya maximal,kalau asal jadi begini bagaimana warga bisa bertahan lama merasakan jalan ini.


Kuat dugaan secara teknis pekerjaan tersebut tidak maksimal, sebab bila mengacu kepada spesifikasi dan teknis (spandek) pembangunan berstandar SNI, jalan Lapen harus memiliki ketebalan 5 sampai 6 cm dari onderlagh.


Sedangkan fakta di lokasi, batu dasar atau batu onderlagh memang telah ada dibangun terlebih dahulu, di sini kuat dugaan mark up material batu, dan diperkirakan hanya memiliki ketebalan 5,sampai 7 CM, ini jelas luar standar pekerjaan,Tegasnya 


Kemudian, penyiraman aspal (coating) yang semestinya tiga kali tingkatan, secara analisa saya di lapangan hasil penyiraman aspal yang tidak mengacu dalam aturan spesifikasi dan penyiraman yang tidak maksimal sehingga tidak akan bertahan lama.



“Jadi secara kasat mata, pekerjaan pembangunan Lapen tersebut diduga ada pengurangan volume material yang meliputi pengurangan batu split dari (5/7, 3/5 dan 1/2) yang saya cermati secara ukuran bahan material dan pengurangan jumlah aspal serta ketebalannya,” Tutup Muh Syam A,S.


Ketika kami selesai kroscek di lokasi,phto hasil bangunan jalan ini langsung kami kirim ke kades nya  guna( konfirmasi )mempertanyakan dan untuk minta keterangan lebih lanjut,namun pesan WA kami hingga saat ini Tidak dibuka atau dijawabnya.




Ahmad Khotib

Iklan