BREAKING NEWS

Dum Truk Tanah Amblas di Jalan Raya Cisoka, Warga Geram dan Aktivitas Terganggu

Potret Dum Truk Tanah Amblas di Jalan Raya Cisoka, Warga Geram dan Aktivitas Terganggu



Tangerang,//Gemabanten.com — Pagi ini, masyarakat Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, dibuat resah akibat sebuah dum truk pengangkut tanah amblas di Jalan Raya Cisoka–Adiyasa, tepatnya di dekat pintu keluar Pasar Cisoka. Kejadian tersebut menyebabkan arus lalu lintas tersendat karena para pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat, tidak dapat melintas di jalur sempit tersebut. Kondisi truk yang miring juga dikhawatirkan berpotensi roboh dan membahayakan pengguna jalan lainnya.


Salah seorang pedagang sparepart handphone yang berjualan tidak jauh dari lokasi kejadian mengaku sangat terganggu dengan insiden tersebut. Menurutnya, aktivitas dum truk tanah yang kerap melintas di kawasan Cisoka sudah lama meresahkan masyarakat karena ukuran kendaraan yang besar tidak sebanding dengan kondisi jalan yang sempit, ditambah lagi adanya proyek perbaikan jalan yang masih berlangsung.


“Cukup mengganggu. Seharusnya aktivitas bisa lancar, termasuk perbaikan jalan yang dari awal mungkin harus dipercepat. Sekarang terhambat karena dum truk amblas. Alat berat juga tidak bisa masuk, jadinya mangkrak. Mobil pribadi pun tidak bisa lewat,” ungkap Agus, pedagang sparepart handphone saat diwawancarai awak media, Jumat (14/11/2025) siang.


Agus juga menyoroti aktivitas dum truk tanah yang dinilai semakin meresahkan masyarakat, terutama karena kerap melintas di luar jam operasional yang telah ditetapkan.


“Terkait keberadaan dum truk tanah yang lewat Cisoka, kami masyarakat merasa terganggu. Mobil besar-besar begini lewat di jalan sempit, kita yang bawa kendaraan pribadi jadi ngeri. Perbaikan jalan belum selesai, tapi tetap saja dum truk lewat sampai amblas seperti ini,” lanjutnya.


Ia menambahkan bahwa masyarakat sebenarnya menolak aktivitas dum truk tanah yang melintas di jalan tersebut karena membahayakan dan mengganggu kenyamanan warga.


“Namanya jalan kecil, bahaya banget. Satu dum truk ngebut saja rasanya sudah seperti mau ditabrak dari belakang. Kalau kita pakai motor dan jalan pelan, mereka tetap ngebut. Operasional mereka kan sebenarnya jam 22.00 WIB, tapi sebelum jam itu pun sudah berkeliaran. Ini yang bikin warga terganggu. Kami berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan masyarakat kecil dan menertibkan aktivitas dum truk ini,” tutup Agus.


Redaksi

Posting Komentar
ADVERTISEMENT