LEBAK, //Gemabanten.com - Proyek Pembangunan Rabat Beton yang berlokasi di Desa Cipedang Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tepatnya di Kampung Sukamaju Desa Cipedang, Diduga dikerjakan Asal Jadi (Asjad),
Pasalnya, menurut informasi warga sekitar bangunan tersebut bersumber dari Dana Desa, terlihat di Papan Informasi Proyek. Bangunan jalan usaha tani (JUT) yang berlokasi di Kampung Sukamaju dengan Jumlah anggaran Rp 181.297.000 Tahun Anggaran 2024 volume 012x200x360 yang dikerjakan oleh Tim pengelola kegiatan (TPK) Desa Cipedang Kecamatan Wanasalam, yang dinilai belum lama selesai dikerjakan alias baru seumur jagung diduga dikerjakan asal asalan. Hal tersebut di ungkapkan Andi selaku Kepala Perwakilan Media Globalmediatama Provinsi Banten, dan selaku Kontrol sosial Senin (29/07/2024).
Menurutnya, hal tersebut bukan tidak beralasan lantaran jika dilihat fakta di lokasi pembangunan, sudah mulai rusak bahkan ada beberapa bagian bangunan tersebut mulai mengelupas, padahal bangunan rabat beton tersebut dinilai baru seumur jagung.
Selain itu kata Andi Irawan, dari hasil penelusuran tim banyak ditemukan kejanggalan dan kualitas serta kuantitas yang patut dipertanyakan. Seperti dari segi matrial diduga kurangnya pemadatan dasar sebelum melakukan pengecoran terlebih dahulu, bahkan ketinggian bangunan rabat beton saat di lakukan pengukuran itu berpariatif. Parahnya lagi bangunannya sudah mulai rusak dan banyak di temukan mengelupas batu nya juga terlihat.
“Harusnya melihat dari kondisi bangunannya belum begitu lama selesai dikerjakan, kalau mengacu pada kuantitas dan kualitas nya sesuai akan lebih bermanfaat dengan jangka waktu yang lama, tapi ini tidak baru seumur jagung saja sudah rusak dan ada beberapa bagian bangunan sudah mengelupas. Menurut kami jika Pelaksana mengacu pada teknis kemungkinan kualitasnya bagus,” ungkap pria bertubuh tegap yang selalu kritis dalam menyuarakan persoalan Konstruksi pembangunan.
Dirinya mendesak agar dinas terkait lebih intens dalam pengawasan terutama dalam hal penggunaan dana desa dan kegiatan pembangunannya apakah betul-betul berkualitas atau hanya asal-asalan.
“Maka dari itu kami mendesak pihak tim Monitoring dan Evaluasi Kecamatan Wanasalam, DPMPD Kabupaten Lebak dan Inspektorat untuk turun langsung ke lokasi bangunan rabat beton yang ada di Desa Cipedang” tandasnya.
Bahkan hal tersebut dibenarkan oleh salah satu warga sekitar yang hendak melintasi jalan bangunan tersebut, bahwa betul pak bangunannya belum begitu lama selesai dikerjakan, namun aneh ko sudah seperti begini keadaannya.
“Ya beginilah keadaannya pak, faktanya sudah mengelupas terlihat batu nya juga . Ya menurut kami kurang maksimal pembangunannya,” keluh warga saat di mintai tanggapannya di lokasi bangunan.
Dirinya menjelaskan, anggaran tersebut kan dari uang rakyat, tolonglah dibangunkan semaksimal mungkin sesuai dengan anggaran yang sudah di anggarkan oleh pemerintah.
“Dan kami berharap bangunan ini harus segera diperbaiki, agar kami bisa merasakannya cukup lama. Menurut informasi bangunannya bersumber dari Dana Desa tahap II tahun 2024 pungkasnya.
Beda halnya dengan H. Ence Hendri Selaku Kepala Desa Cipedang saat dimintai keterangan melalui telepon seluler mengatakan bahwa terkait dengan pembangunan rabat beton tahap II itu sudah beres dan sudah di monev juga masyarakat pun merasa senang sudah di bangun jalan ke sawah pungkasnya.
Sementara itu, TPK Desa Cipedang dan Tim Monitoring dan Evaluasi dari Pihak Kecamatan Wanasalam belum terkonfirmasi, sampai tayangnya pemberitaan,”(Tim/red)